Pratikum Sastra Sebagai Penyalur Kreatifitas Sastrawan Muda


            Istilah Pratikum Sastra tentu tidak asing lagi didengar oleh  kaum pelajar khusunya di Riau. Bagaimana tidak, pratikum sastra setiap tahunnya selalu berhasil memikat hati para peserta maupun pengunjungnya.  Tak heran bila Pratikum Sastra yang ditaja oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Riau ini selalu ditunggu-tunggu pelaksanaannya.
            Pratikum sastra merupakan agenda tahunan yang ditaja oleh Hima Prodi PBSI FKIP UR, dalam rangka mendukung pemerintah dalam pencerdasan generasi  muda, khusunya pelajar di bidang Bahasa dan Sastra Indonesia. Tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya yaitu pratikum sastra ke-24 yang bertemakan Kembangkan Kreativitas dan Lahirkan Karya dengan Bahasa, Sastra dan Budaya. Kali ini Pratikum Sastra mengusung tema Kembangkan Sastra, Lestarikan Budaya, dan Lahirkan Karya berhasil dilaksanakan dengan meriah.
             Pembukaan Pratikum Sastra dimeriahkan dengan Tarian Nusantara Kreasi dari mahasiswa PBSI. Ada tujuh tarian yang ditampilkan pada acara ini  yaitu tarian saman, tarian batak, tarian melayu, tarian minang, tarian jaipong, tarian bali dan tarian papua. Tarian ini sebagai simbol bahwasannya Indonesia memiliki berbagai ragam budaya yang patut untuk diestarikan, disandingkan,  dan tentu saja dikembangkan sedemikian rupa agar tidak terkikis oleh kemajuan zaman di era moderen ini.
            Generasi muda memiliki peranan penting dalam melestarikan budaya agar tidak terlupakan dan punah. Selain itu dengan adanya pratikum sastra diharapkan generasi muda dapat mengenal sastra, serta sebagai alat guna memancing kreatifitas anak bangsa untuk melahirkan karya-karya dan patut untuk dinikmati. Minat generasi muda dibidang sastra semakin bertambah, terbukti dengan jumlah peserta yang setiap tahunnya mengalami perkembangan, tercatat jumlah seluruh peserta pada pratikum sastra ke-25 sebanyak 1.256 peserta.      

            Jumlah peserta yang mengalami peningkatan dari tahun-ketahun diharapkan sebagai tolak ukur bahwa kini dunia sastra tidak asing lagi ditelinga generasi muda. Sasaran peserta lomba kali ini dimulai dari tingkat SD, SMP, SMA dan juga mahasiswa. Perlombaan pada tahun 2017 ini pun sudah bertambah menjadi 26 cabang perlombaan. Diharakan pada tahun selanjutnya Pratikum Sastra bisa semakin maju dan berkembang, serta melahirkan sastrawan muda yang berjiwa kompeten, solutif, kreatif dan inovatif. Sudahkan kalian menantikan pelaksanaan Pratikum sastra ke-26 ? Karena di sini kami juga sudah tidak sabar untuk melaksanakannya. 

*Bagian dari tugas menulis esai dan kritik sastra, semester IV.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kritik Sastra Menggunakan Pendekatan Mimetik pada Cerpen Gerobak Karya Seno Gumira Ajidarma

MENULIS KRITIK DAN ESAI SECARA EKSPRESIF

Kritik Objektif Pada Novel Ayah Karya Andrea Hirata